lima pasang setiap satunya,
bagai reseptor-reseptor halus.
Jemari-jemari,
menari mencipta sepasang tangan.
Tangan untuk merasa,
bukan hanya segala berjasad juga abstrak.
Tangan tempat kita lempiaskan,
tiap ingin, tiap kuriosoti,
tangan itu hamba naluri.
Bila cinta diadun suka,
bukan hanya hati galak menari,
jemari juga ikut kepingin serta,
mendesak kita menyentuh segala.
Dihujung jemari ada emosi,
ada kuasa tak terjangkaukan,
ada kasih sayang selalu tak terlihat,
ada keindahan dan irama.
Tangan itu kadang nakal,
degil payah dikawal tuannya,
kerna tangan itu berakal,
tangan itu bernyawa.
Tangan ke tangan itu cinta,
dua tangan bagi jasad lainnya itu anugerah,
berpimpinan itu sukma terindah.
3 comments:
tangan nakal
did you by any means wrote a book?
i'm not smart enough.
Post a Comment