Saturday 31 August 2013

Pertiwiku Bebas

Pertiwiku bebas,
dibawa terbang keping cemara,
yang disalut darah pendekar dan panglima,
dan dalam cerita nan kita jahil hujung pangkalnya.

Pertiwiku bebas,
dari diperkosa jasadnya,
dengan laung-laung suara merdeka,
mewajakan semangat fasakh dari mereka,
kini kami jadi balu,
dan dia duda bergaya.

Kami buta bukan kerna cacatnya mata,
bukan kerna padamnya obor cahaya,
tapi kerana kau,
yang sering berahsia -- siapa sebenarnya Ibunda.

Terlalu banyak buku disebak,
terlalu banyak cerita dijelak,
telah diselami pelbagai versi,
tinggal milih kanan dan kiri.

Lihat kemataku kau tidak kan jumpa api,
cuma muntah-muntah kosong yang telah kau suap tempoh hari,
yang kalau badang menjamahnya pun ; bakal ajal pucuknya,
aku tahu kini kau sepastinya bangga.

Katanya pertiwiku kini bebas,
dari diperkosa jasadnya,
cuma darah pendekar dan panglima aku kenangkan,
dan semalam aku mendapat berita --
cuma jasadnya saja.

Wednesday 28 August 2013

Tangan

Ibarat pelekap,
lima pasang setiap satunya,
bagai reseptor-reseptor halus.

Jemari-jemari,
menari mencipta sepasang tangan.

Tangan untuk merasa,
bukan hanya segala berjasad juga abstrak.

Tangan tempat kita lempiaskan,
tiap ingin, tiap kuriosoti,
tangan itu hamba naluri.

Bila cinta diadun suka,
bukan hanya hati galak menari,
jemari juga ikut kepingin serta,
mendesak kita menyentuh segala.

Dihujung jemari ada emosi,
ada kuasa tak terjangkaukan,
ada kasih sayang selalu tak terlihat,
ada keindahan dan irama.

Tangan itu kadang nakal,
degil payah dikawal tuannya,
kerna tangan itu berakal,
tangan itu bernyawa.

Tangan ke tangan itu cinta,
dua tangan bagi jasad lainnya itu anugerah,
berpimpinan itu sukma terindah.

Friday 9 August 2013

Aidilfitri As A Pearly Gates

What is Syawal means to you?
The way you call it, Hari Raya Aidilfitri, Eid Mubarak or anything.
What does that means to you?

Yes, your own personal definition.

We always heard that the month of Syawal is the month of victorious for Muslims. That is what we heard. But when you grow older, you'll find a derivation in everything you heard, read, or learn. You will make everything distinctive by your means, without drawing any contradictions with the fundamentalist statements.

To me Syawal (especially the first day of Syawal) is like a gate. A gate that you reach, after a month of walking, through the road called, Ramadhan. The road of Ramadhan is full of thorns, because along the road, you can find lots of trees. And the trees give us a delicious ripe juicy fruits that you can pick anytime you like, if you work hard enough to climb it.

The exact question I ask myself on the first day of Syawal is,
"Did I work hard enough to pick the fruits from the trees, or I just hurt myself by all its thorns?"

And when you are at the pearly gates, the moment you make your first step to the month, you will get the answer.

Do you feel reborn, or it is the same old you?

In the preach after Aidilfitri Prayer this morning, the Ustaz said,
"Ramadhan seharusnya dirindui, tetapi Aidilfitri seharusnya disapa sahaja..".

P/S : Scroll down a little lower, look at the bottom right, and you can ask anything in the box. 

Selamat Hari Raya, maaf zahir batin if any of my poem or entry offended you. :)